Daripada Beli, Yuk Budidayakan Sendiri Cabai Rawit di Pekarangan Rumah. Ini Caranya

Cabai Rawit merupakan salah satu jenis bumbu masak yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Cabai rawit sangat di gemari baik sebagai bumbu masak maupun sebagai lalapan yang disandingkan dengan gorengan.

Cabai rawit memiliki nilai ekonomis tinggi. Harga perkilo selalu berada pada kisaran Rp 30 – Rp 40 ribuan. Bahkan saat pasokan berkurang, harga mampu melonjak hingga Rp 100 ribu per kilonya.
Harga yang relatif tinggi untuk tumbuhan anggota genus Capsicum ini kerap membuat ibu-ibu kelimpungan. Padahal untuk membudidayakannya tidak terlalu sulit. Hanya dengan memiliki lahan sempit, hanya dengan juimlah beberapa batang, bumbu pedas untuk kebutuhan rumah tangga sudah bisa terpenuhi. Yuk mencobanya…..

CARA BUDIDAYA SKALA RUMAHAN
Persemaian
Siapkan 3-5 lembar tissue di sebuah nampan kemudian basahi dengan air secukupnya, kemudian teberkan benih/biji cabe di atas kertas tissue tersebut, kemudian taruh ditempat lembab, usahakan agar tissue tetap kering dalam keadaan lembab. Biarkan selama 3-4 hari atau sampai benih berkecambah.
Pindahkan benih yang sudah berkecambah ke tray penyemaian atau polybag kecil, dengan memberikan tiap lubang satu benih. Kemudian ditaruh ditempat yang terlindung dari hujan langsung selama 4-5 minggu.
Penyiapan lahan
Siapkan tanah dan pupuk kandang atau kompos, diaduk rata. Kemudian dimasukkan kedalam polybag atau kaleng. Siram sampai basah.
Penanaman
Penanaman dilakukan pada bibit yang sudah berumur 4-5 minggu atau sudah memiliki 5 helai daun, setiap polybag diisi satu bibit, pemindahan secara hati-hati jangan sampai akar atau daunnya rusak.
Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan pada tanaman yang tidak sehat pertumbuhannya atau mati, ganti dengan bibit baru yang sehat dan bagus tetapi umurnya sama. Penyulaman dilakukan pada waktu 1-2 minggu setelah tanam.
Pemberian ajir dilakukan 1-2 minggu setelah pindah tanam, ajir adalah penyangga tanaman agar nanti setelah besar tidak roboh, ajir terbuat dari bamboo sepanjang 100 cm, ditancapkan sedalam 20-30 cm, ditancapkan dengan posisi miring keluar.  Setelah lebih dari setengah bulan tanaman diikat ke ajir. Jarak ajir dengan tanaman adalah 10 cm.
Pewiwilan semua tunas air (tunas yang keluar dari ketiak daun  dibawah cabang pertama diwiwil atau dipotek, begitu juga dengan bunga pertama dan kedua pada cabang pertama juga diwiwil, sedangkan bunga dan cabang selanjutnya dipelihara.
Pengendalian Hama dan Penyakit dilakukan bila perlu saja, yaitu jika terlihat gejala adanya serangga atau penyakit. Untuk tindakan preventif disemprotkan pestisida seminggu sekali.
Penyiangan dilakukan setiap ada gulma yang tumbuh, jadi seperlunya saja.
Pemupukan dilakukan pada minggu ke-2, 4, 6 dan 8. Letakkan disekitar tanaman dalam bentuk lingkaran.
Penyiraman dilakukan seperlunya saja semakin besar tanaman maka semakin sering disiram apalagi kalau tanaman sudah berbuga dan bebuah.
Pemanenan
Panen pertama dapat dilakukan mulai 9 minggu setelah tanam , selanjutnya dilakukan pemanenan setiap 5-7 hari sekali.
Sumber: petanirumahan.com

Comments